Sejak
meninggalnya Nabi Sulaiman AS, bangsa Yahudi mengalami keretakan dan akhirnya
terpecah dua. Di negara sebelah utara bernama Israel dan sebelah selatan
bernama Yahuda. Terpecahnya negara itu secara otomatis mengakibatkan bangsanya
pun terpecah belah dalam berbagai kelompok, ada yang mendukung Israel dan ada
yang mendukung Yahuda, ada juga yang anti pati terhadap salah satunya ada juga
yang anti pati terhadap keduanya keadaan ini berlangsung sampai tahun 722 SM.
Pada
yahun itu terjadilah penyerbuan yang dilakukan oleh tentara as-Syiria yang
menggilas negara yang ada disebelah utara (Israel) dan menghapusnya dari peta
bumi. Kemudian dilanjutkan dengan penghapusan terhadap negara disebelah selatan
(Yahuda) yang dilakukan oleh bangsa Babilonia pada tahun 586 SM dan berhasil
meratakan tanah dan gereja yang biasa mereka sebut Haekal Sulaiman.
Dalam
penderitaan yang berkepanjangan, bangsa Yahudi tidak putus-putusnya mengadu
kepada Allah swt seraya memohon agar dibangkitkan untuk mereka seorang raja
dari keturunan raja Daud AS yang mampu menumpas musuh dan mengembalikan
kejayaan mereka.
Pada pertengahan abad ke-4 SM, pasukan Macedonia yang berada dibawah pimpinan Iskandar Zulkarnaen berhasil melanda Asia dan menghancurkan kuil-kuil umat Majusi di Iran. Setelah itu disusul kembali oleh penyerbuan pasukan Anacios dari Yunani. Pasukan iu berhasil meratakan tanah Haikal Sulaiman kembali, setelah tanah iu dibangun atas dasar izin raja Iran Kaikhasrau. Mereka juga membakar kiab-kitab suci bangsa ini dan menyiksanya dengan penyiksaan yang amat pedih.
Pada pertengahan abad ke-4 SM, pasukan Macedonia yang berada dibawah pimpinan Iskandar Zulkarnaen berhasil melanda Asia dan menghancurkan kuil-kuil umat Majusi di Iran. Setelah itu disusul kembali oleh penyerbuan pasukan Anacios dari Yunani. Pasukan iu berhasil meratakan tanah Haikal Sulaiman kembali, setelah tanah iu dibangun atas dasar izin raja Iran Kaikhasrau. Mereka juga membakar kiab-kitab suci bangsa ini dan menyiksanya dengan penyiksaan yang amat pedih.
Namun
bangsa tesebut berhasil melepaskan belenggu penyiksaaan pasukan penjajah yang
ganas di bawah pimpinan Yahuda Makkabi. Pemberontakan mereka berhasil
menghancurkan tentara penjajah dan mereka kemudian mendirikan Baitul Maqdis
pada tahun 167 SM, mereka juga berhasil menyusun kembali kiab Taurot. Tapi
sayang, generasi penerusnya mulai menyimpang dari kebijaksanaan politiknya.
Mereka mulai melakukan kekejaman terhadap rakyatnya sendiri.
Karena
Yahuda Makkabi bukan berasal dari keturunan raja Daud, maka kaum Yahudi terus
berdoa agar bangkit raja dari keturunan raja Daud yang mampu mengembalikan
kejayaan mereka yang hilang itu.
Akhirnya pada tahun
63 SM pemerintahan Makkabi pun berakhir. Mereka dihancurkan oleh pasukan
Pompei. Bangsa Yahudi pun bertambah menderita dibawah penjajahan tentara asing
yang kejam. Mereka kembali mendekatkan diri kepada Allah dan memohon juru selamat
dari keturunan nabi Daud AS.
Dari
segi agama, Yahudi memiliki beberapa aliran, dan kelompok, yaitu :
1. Kelompok Saduki yang berkeyakinan bahwa
manusia meenerima ganjaran dan siksa atas segala perbuatannya hanya didunia
saja, mereka tidak mempecayai adanya akherat, kiyamat dan hari pembalasan.
2. Kelompok Farisi yang berkeyakinan bahwa
kiamat dan hari kebangkitan serta hari pembalasan itu ada. Oleh karena itu
mereka menganjurkan unuk meninggalkan lezatnya dunia dan hanya beribadah kepada
Allah. Golongan ini mengasingkan diri dari masyarakat dan hanya hidup di gubuk-gubuk
kecil dan hanya menyembah Allah semata. Namun gubuk-gubuk iu mereka jadikan
sebagai sarang pelacuran Dan perzinahan.
Golongan
Rahib yang menjadi juru kunci tempa ibadat dan penuntun ritual agama. Tapi
alanghkah cepatnya mereka berubah pikiran dari jalan mulia itu menuju usaha
dagang. Mereka memberikan tarif untuk setiap ritual ibadah, yang hendak
melaksanakan ritual diwajibkan membayar nadzar atau korban kepada mereka.
Bahkan untuk mengesahkan usaha dagangnya, mereka memasukkan karangan sesuai hawa
nafsunya kedalam nash-nash Taurat . Seolah-olah nash-nash itu adalah firman
Allah swt. mereka itulah yang dituding al-Quran sebagai manusia yang “Mengubah
firman Allah sesudah dijelaskan dengan terang.” (al-Maidah: 4). Ada ahli agama
dan Pendeta yang masuk kedalam lapisan masyarakat dan paling merakyat. mereka
memonopoli agama untuk dirinya sendiri.
Mereka
membuat akte pengampunan dosa, menetapkan yang halah jadi haram dan sebaliknya,
tergantung dari besarnya uang yang mereka terima seperti yang di isyaratkan
oleh al-Quran, “Mereka mengangkat pendeta-pendeta dan ulamanya menjadi tuhan
selain Allah.” (at-Taubah: 31). Wal hasil, sebelum turunnya nabi Isa AS, bangsa
Yahudi telah menjadikan akidah musyrik, penipu, merubah nash-nash, para ulama
berlomba-lomba dalam kejahatan, mengobral ayat-ayat Allah dll. Dalam keadaan
seperti itulah Allah mengutus nabi Isa AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar