Sabtu, 16 Maret 2013

DISTORSI DOKTRIN & TEOLOGI AGAMA MASEHI

1. Kerancuan Injil Sebagai Kitab Suci Umat Masehi
Kerancuan agama Narani akan kami paparkan terlebih dahulu dari kerancuan kitab sucinya. Karena kitab suci adalah sebuah pedoman yang urgen dalam memahami setiap agama-agama samawi.Seseorang haruslah membaca dan memahami kitab suci yang turun melalu Rosul pembawa agama itu.
Kitab Injil terdiri dari dua kitab yakni Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama.Perjanjian baru yang terdiri dari empat kitab terdiri dari kisah para Rosul dan surat-surat.Tapi orang Yahudi hanya beriman kepada Perjanjian Lama (Taurot) mereka tidak percaya dengan Injil.Sedang umat Masehi menganggap bahwa Taurat kitab syariat dan Perjanjian Baru sebagai perjanjian utama dan kifarat. Sebenarnya kitab Injil memiliki banyak kekurangan dari segi syariat, oleh karena itu mereka harus kembali kepada Taurot, apalagi Isa juga sudah mengatakan sendiri dengan tegas bahwa ia tidak datang untuk menghapus dosa tapi menyempurnakan apa yang dibawa oleh nabi Musa AS.
Kata Injil berasal dari Yunani, asal katanya Euaggelion.Dalam bahasa Yunani artinya hadiah yang diberikan kepada orang yang mendengarkan berita gembira.Bahasa Yunani sebenarnya bukan bahasa Isa sendiri namun bahasa kaumnya.Pada waktu itu adalah bahasa Aramean.Jadi kata Injil tidak pernah disebutkan dalam risalah Almasih atau pada kitab sucinya.Tapi mungkin kata “berita gembira” atau yang menyerupainya dalam bahasa Aramean.Bahasa itu masih bersaudara dengan bahsa Arab dan Ibrani.
Dalam Perjanjian Baru kata Injil dipakai beberapa kali namun bukan berarti kitab tapi berupa kabar gembira atau kabar baik.penggunaan Injil sebagai nama kitab adalah pertengahan kedua abad ke II masehi, ini berari 150 tahun setelah wafatnya Almasih. Hal itu juga telah diungkapkan oleh Ensiklopedia Bablica. Sedangkan al-Quran menggunakan nama Injil karena nama itulah yang popular dikalangan Masehi dan seluruh masyarakat di jazirah. Al-Quran turun setelah enam abad sejak setelah penggunaan nama Injil itu, hingga tidak ada nama lain yang lebih tepat selain Injil untuk mengenalkan kitab yang dibawa Isa Almasih.
Absennya Almasih dari gelanggang orang Yahudi membuat pemalsuan merajalela. Ini terlihat dari surat Paulus kedua kepada Jamaat Tesalonika. “Jangan lekas bingung Dan gelisah baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami.” (Tesalonika: 2:2). Disini terlihat bahwa pemalsuan surat-surat yang berkaitan dengan Almasih sudah terjadi di masa Paulus.Menurut Paulus masa itu bukan hanya pemalsuan surat-surat namun sudah banyak orang yang mengaku sebagai Nabi, banyak yang mengada-ada tentang mukjizatnya seperti halnya yang dilakukan oleh Dostihios Es Samiri yang mengaku sebagai Almasih dan Samson yang mengkau sebagai anak Allah.
Sejarah gereja Romawi menjelaskan tentang peristiwa abad ke II masehi.Waktu itu terjadi perdebatan yang sengit antara umat Masehi tentang keabsahan menganut sistem yang digunakan oleh para filusuf Watsani. Mereka berdebat apakah cara itu dibenarkan. Tapi akhirnya cara itu mereka laksanakan juga. Ini didukung oleh kecerdikan para peneliti dan kritikus umat Masehi.Dalam perdebatan itu juga krisis kejujuran, karena alasan intulah dimulainya babak karangan palsu dan pada masa itu banyak ditemukan karangan palsu.
Pada umumnya, jika para filsuf menganut suatu disiplin ilmu maka ia menulis buku dan menyatakan seolah-olah itu adalah karya cendikiawan, ini bertujuan untuk menarik simpati umum. Padahal tulisan itu tidak ada hubungannya dengan cendikiawan.Begitu juga umat Masehi setelah berdebat dengan filusuf mereka mengarang buku dan menyatakan itu tulisan si anu dari salah seorang murid Almasih atau sorang Uskup besar.Peristiwa seperti itu terjadi abad ke III dan berlanjut beberapa abad lamanya di gereja Romawi.
Sejarawan Masehi mengatakan, ada beberapa penyebab pemalsuan tulisan itu, yaitu :
Ø Setiap golongan umat Masehi menulis kitab untuk mendukung ide dan akidahnya. Pernyataannya bersumber dari murid Almasih atau tokoh terkenal lainnya.
Dia antara yang mengaku Nabi atau Almasih palsu, banyak yang mengarang kitab dan karangan-karangan palsu.
Ø
ØSebagian besar orang membiarkankan kepalsuan itu berkembang dikalangan mereka.
Keempat Injil yakni Matius, Markus, Lukas dan Yohanes merupakan sumber ajaran Nasrani yang sudah sejak lama di tinggalkan kerena terdapat distorsi dan mitos di dalamnya. Sampai saat ini tidak di ketahui siapa sebenarnya penulis dari pada Injil ini, karena di dalam Injil masih ditemukan kalimat “Matius berkata” atau “menurut keterangan Matius”, tanpa dijelaskan secara tuntas, apakah Matius itu penulis atau penuyusun atau bahkan pemberi ilham. Meskipun ada yang mengatakan bahwa ketiga Injil itu di tulis sendiri oleh Lukas, namun Lukas sendiri mengakui bahwa dia bukanlah saksi mata berbagai peristiwa yang diuraikannya.
Lukas berkata: “Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan firman. Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan tersatur bagimu, supaya engkau dapat mengetahui bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.” (Lukas 1:1-4).
Dari sini timbullah keragu-raguan ulama Nasrani akan kebenaran Injil. Dalam sejarah gereja Romawi, hal 90, catatan Mizabor, India tahun 1856 antara lain dikatakan : “Banyak diantara umat masehi yang menulis karangan dengan tangannya sendiri dalam menjajakannya, sesudah menasabkan kepada si fulan atau si anu dari teman-teman Almasih atau salah satu uskup besar. Tanda-tanda adanya pemalsuan ini sudah terlihat sejak abad ke-3 masehi dan berlanjut beberapa tahun lamanya, suatu perbuatan yang sangat menyesalkan bukan.”
Peter Mochim dalam bukunya sejarah gereja, cetakan tahun 1860, menyatakan: “Terdapat banyak alasan yang memaksa dipersatukannya semua Injil yang beragam pada abad ke-1 masehi itu dalam satu kitab saja. Sebab pada waktu itu banyak sekali kitab-kitab yang ditulis orang dan menasabkan pada para Rosul yang suci, dan hampir tidak mungkin semua sumber itu dijadikan rujukan dalam menyusun sejarah atau biografi seseorang dengan benar.”
2. Injil Berbicara Tentang Almasih
Kerancuan Injil tidak hanya sampai disitu saja, kehidupan Isa Almasih ternyata membuktikan bahwa antara Injil yang satu dengan yang lain berbeda dalam hal kelahiran, kebangkitan, penyaliban dan kematian Yesus. Begitu juga pendapat kelahiran Yesus dari perut gadis tanpa ayah, hanya disebutkan dalam Injil Matius dan Lukas saja. Bahkan berdasarkan riwayat-riwayat Injil sendiri, dikatakan bahwa kelahiran Almasih diliputi selubung asap tebal. Ada segolongan yang mengatakan bahwa ia tidak dilahirkan tanpa seorang ayah, tapi Yusuf si tukang kayu itulah bapaknya. Kata Injil: “Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.” (Matius: 1:6).
Sementara itu, seorang peneliti agama dari Jerman, Dr. Stras pada tahun 1835, dalam bukunya Life Of Jesus, mengatakan bahwa semua peristiwa yang berkenaan dengan biografi Almasih pada semua Injil dikutip dari khurafat kaum watsani (penyembah berhala). Selanjutnya, Ensiklopedia Britanica mengkritik keras riwayat Injil yang menetapkan malam kelahiran Almasih pada akhir tahun dan dihadiri oleh para penggembala beserta ternak mereka.Padahal bulan Desember di pelestina turun hujan deras, jadi mana mungkin orang berkumpul waktu itu.
Selanjutnya ensiklopedi itu mengatakan bahwa sampai empat abad pertama, 25 Desember tidak pernah dianggap sebagai hari lahirnya Almasih.Namun tanggal kelahiran Almasih di percayakan kepada seorang Rahib yang juga ahli nujum yaitu Daonys.Dia menganggap hari pada tanggal itu sebagai hari suci sejak enam abad yang lalu menjelang kelahiran Isa.Banyak tuhan-tuhan lain yang menetapkan hari tanggal itu sebagai hari lahirnya.Kemudian Rahib itu mengambil tanggal itu, agar ajaran Almasih mudah diterima oleh umat penganut kepercayaan tersebut.
Namun al-Quran dengan tegas mengatakan bahwa kelahiran Isa ialah di saat musim dingin dimana kurma-kurma menjelang matang. Allah berfirman: “Dan goyangkanlah pangkal pohon korma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu..” (Maryam : 25-26). Riwayat-riwayat Injil sebenaranya bukan hanya beselisih tentang kapan kelahiran Almasih, namun nama dan tempat kelahirannya juga. Injil Matius mengatakan bahwa ia lahir di Bethlehem (Matius 2:1), sedangkan Injil Lukas mengtakan bahwa ia lahir dan dibesarkan di Nazaret (Lukas 4:16).
Rupanya misi ajarannya tidak sesuai dengan apa yang selama ini di impikan oleh Yahudi, oleh karena itulah bangsa Yahudi memusi dan menyusun rencana makar untuk mencelakainya, sampai akhirnya terjadilah penangkapan dan penyaliban atas dirinya, seperti yang telah di uraikan secara terperinci oleh semua Injil yang ada.
Menurut Injil-Injil itu, penyebab utama Yahudi menolak Isa, karena kritikan pedasnya terhadap mereka dan kurang hormatnya terhadap hari besarnya (Sabtu). Isa juga kurang mengindahkan kesucian lahiriyah dan Isa mendoakan kehancuran Yerusalem, Isa juga mengaku anak Allah, ingin mengubah sistem pemerintahan dan menggantinya dengan yang baru dengan alasan bahwa ia adalah pewaaris kerajaan Daud, selain itu pokok ajarannya didasarkan pada persamaan dan persaudaraan manusia. Tapi bangsa Yahudi menitik beratkan pada dua hal, yaitu pengakuan Isa sebagai anak Allah, dan keinginannya untuk merubah sistem pemerintahan.
3. Teologi Agama Masehi
Teologi kaum masehi atau lebih dikenal dengan nasrani atau Kristen sebenarnya berawal dari firman: “Firman itu bersama-sama dengan Allah dan firman itu adalah Allah, ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.” (Yoohanes 1:1-2).Berawal dari ungkapan inilah kemudian Yohanes memulai uraiannya tentang Almasih, kehidupan dan mukjizatnya didalam Injil. Setelah ungkapan itu, Yohanes menuangkan kata-katanya: “Firman itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita dan kita telah melihat kemulyaan-Nya, yaitu kemulyaan yang diberikan kepada-Nya sebagai anak tunggal Bapak, penuh kasih, karunia dan kebenaan.” (Yohanes 1:14).
Yang dimmaksud dengan “firman” disini menurut umat Masehi adalah anak Allah yang independen.Arti dari ungkapn Yohanes itu bahwa firman ketuhanan telah menjelma menjadi manusia yaitu Almasih, itu bertujuan untuk menampakkan kecintaan-Nya kepada seluruh umat manusia dan untuk menyelamatkannya dari siksa yang azali.
Mauritius Relton dalam tulisannya.“Kaum Katholik berkeyakinan, bahwa zat yang semula adalah Allah, menjelma menjadi manusia tanpa meninggalkan sifat-sfat ketuhannan-Nya.Artinya Dia menjelam menjadi salah seorang seperti kita seperti wujud kita yang terbatas waktu dan tempat.Ia tinggal ditengah-tengah kita untuk waktu beberpa lamanya.”
Keterangan ini ditambah oleh Alferd Ghard: “Sesungguhnya Almasih itu adalah tuhan yang sebenarnya seperti juga seorang manusia. Mengingkari salah satu dari kedua sifat ini atau menolak keduanya secara bersamaaan akan menimbulkan perbedaan pendapat. Pendapat yang sudah disepakati bersama adalah bahwa dalam pribadi Almasih kedua sifat itu sudah bertemu.”
Namun sebagai manusia, sudah pasti pangkat atau kedudukan Almasih lebih rendah dibandingkan dengan Allah.Oleh karena itu, Yohanes perlu menjelaskannya, “Sebab Bapak lebih besar dari pada Aku.” (Yohanes 14:28). Walaupun dalam kelasnya berbeda, mengingat sifat ketuhanan yang ada didalamnya, “Aku dan Bapak adalah satu.” (Yohanes 10:30).
Ketika penyusunan injil berkembang luas dikalangan umat masehi, kaisar Konstantin yang agung (321 M) mengumpulkan 300 orang pastur untuk menetapkan akidah Almasih yang sebenarnya.Kemudian mereka juga bermufakat untuk menetapkan Injil yang benar.Namun para pastur tersebut bukannya meneliti Injil dari segi historis dan pertukaran pikiran yang logis, namun mereka menumpuk semua Injil yang ada di bawah meja makan malam yang kudus.Lalu mereka berdoa bersama-sama kepada Allah agar Injil yang benar di angkat ke atas meja dan membiarkan Injil yang salah dan karangan tetap dibawahnya.
Setelah peristiwa itu, kaisar pun mengeluarkan dekritnya.Ia menyatakan bahwa semua injil yang berbeda dengan keempat injil itu palsu dan harus dibakar Dan dimusnahkan, selanjunya ia memberi ancaman hukuman mati kepada siapapun yang menemukan, menyimpan, Dan tidak menyerahkan kepada pihak yang berwajib. Maka pada wakttu itu pun ratusan injil di bakar habis.
Peter mochin dalam bukunya sejarah gereja mengatakan bahwa keputusan kaisar itu dalam mengeluarkan dekri itu salah dan tidak masuk akal. Namun seelah itu, kaisar sendiri pun menyesal Dan merasa bersalah karena terlalu gegabah atas keputusannya.Kaisar juga memerintahkan agar kitab-kitab golongan aeros di musnahkan Dan par pengikutnya di asingkan kes uatu negeri. Namun setelah beberapa tahun kemudian (330 M) , ketika baginda akan menninggal dunia, saudar perempuannya memberanikan diri mengatakan kepadanya bahwa keutusan yang di ambil terhadap dolongan aeros idak berdasar pada kebenaran, kepuusan iu seata-maa karena rasa permusuhan terhadap goolongan itu. Setelah mendengarkan penuturan adiknya, ia lalu membatalkan dekritnya, tapi aeros meninggal dunia sebelum kepetusan itu terimanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar