Sabtu, 16 Maret 2013

SEJARAH YAHUDI PRA ISA ALMASIH AS

Sejak meninggalnya Nabi Sulaiman AS, bangsa Yahudi mengalami keretakan dan akhirnya terpecah dua. Di negara sebelah utara bernama Israel dan sebelah selatan bernama Yahuda. Terpecahnya negara itu secara otomatis mengakibatkan bangsanya pun terpecah belah dalam berbagai kelompok, ada yang mendukung Israel dan ada yang mendukung Yahuda, ada juga yang anti pati terhadap salah satunya ada juga yang anti pati terhadap keduanya keadaan ini berlangsung sampai tahun 722 SM.
Pada yahun itu terjadilah penyerbuan yang dilakukan oleh tentara as-Syiria yang menggilas negara yang ada disebelah utara (Israel) dan menghapusnya dari peta bumi. Kemudian dilanjutkan dengan penghapusan terhadap negara disebelah selatan (Yahuda) yang dilakukan oleh bangsa Babilonia pada tahun 586 SM dan berhasil meratakan tanah dan gereja yang biasa mereka sebut Haekal Sulaiman.
Dalam penderitaan yang berkepanjangan, bangsa Yahudi tidak putus-putusnya mengadu kepada Allah swt seraya memohon agar dibangkitkan untuk mereka seorang raja dari keturunan raja Daud AS yang mampu menumpas musuh dan mengembalikan kejayaan mereka.
Pada pertengahan abad ke-4 SM, pasukan Macedonia yang berada dibawah pimpinan Iskandar Zulkarnaen berhasil melanda Asia dan menghancurkan kuil-kuil umat Majusi di Iran. Setelah itu disusul kembali oleh penyerbuan pasukan Anacios dari Yunani. Pasukan iu berhasil meratakan tanah Haikal Sulaiman kembali, setelah tanah iu dibangun atas dasar izin raja Iran Kaikhasrau. Mereka juga membakar kiab-kitab suci bangsa ini dan menyiksanya dengan penyiksaan yang amat pedih.
Namun bangsa tesebut berhasil melepaskan belenggu penyiksaaan pasukan penjajah yang ganas di bawah pimpinan Yahuda Makkabi. Pemberontakan mereka berhasil menghancurkan tentara penjajah dan mereka kemudian mendirikan Baitul Maqdis pada tahun 167 SM, mereka juga berhasil menyusun kembali kiab Taurot. Tapi sayang, generasi penerusnya mulai menyimpang dari kebijaksanaan politiknya. Mereka mulai melakukan kekejaman terhadap rakyatnya sendiri.
Karena Yahuda Makkabi bukan berasal dari keturunan raja Daud, maka kaum Yahudi terus berdoa agar bangkit raja dari keturunan raja Daud yang mampu mengembalikan kejayaan mereka yang hilang itu.
Akhirnya pada tahun 63 SM pemerintahan Makkabi pun berakhir. Mereka dihancurkan oleh pasukan Pompei. Bangsa Yahudi pun bertambah menderita dibawah penjajahan tentara asing yang kejam. Mereka kembali mendekatkan diri kepada Allah dan memohon juru selamat dari keturunan nabi Daud AS.
Dari segi agama, Yahudi memiliki beberapa aliran, dan kelompok, yaitu :
1.       Kelompok Saduki yang berkeyakinan bahwa manusia meenerima ganjaran dan siksa atas segala perbuatannya hanya didunia saja, mereka tidak mempecayai adanya akherat, kiyamat dan hari pembalasan.
2.       Kelompok Farisi yang berkeyakinan bahwa kiamat dan hari kebangkitan serta hari pembalasan itu ada. Oleh karena itu mereka menganjurkan unuk meninggalkan lezatnya dunia dan hanya beribadah kepada Allah. Golongan ini mengasingkan diri dari masyarakat dan hanya hidup di gubuk-gubuk kecil dan hanya menyembah Allah semata. Namun gubuk-gubuk iu mereka jadikan sebagai sarang pelacuran Dan perzinahan.

Golongan Rahib yang menjadi juru kunci tempa ibadat dan penuntun ritual agama. Tapi alanghkah cepatnya mereka berubah pikiran dari jalan mulia itu menuju usaha dagang. Mereka memberikan tarif untuk setiap ritual ibadah, yang hendak melaksanakan ritual diwajibkan membayar nadzar atau korban kepada mereka. Bahkan untuk mengesahkan usaha dagangnya, mereka memasukkan karangan sesuai hawa nafsunya kedalam nash-nash Taurat . Seolah-olah nash-nash itu adalah firman Allah swt. mereka itulah yang dituding al-Quran sebagai manusia yang “Mengubah firman Allah sesudah dijelaskan dengan terang.” (al-Maidah: 4). Ada ahli agama dan Pendeta yang masuk kedalam lapisan masyarakat dan paling merakyat. mereka memonopoli agama untuk dirinya sendiri.
Mereka membuat akte pengampunan dosa, menetapkan yang halah jadi haram dan sebaliknya, tergantung dari besarnya uang yang mereka terima seperti yang di isyaratkan oleh al-Quran, “Mereka mengangkat pendeta-pendeta dan ulamanya menjadi tuhan selain Allah.” (at-Taubah: 31). Wal hasil, sebelum turunnya nabi Isa AS, bangsa Yahudi telah menjadikan akidah musyrik, penipu, merubah nash-nash, para ulama berlomba-lomba dalam kejahatan, mengobral ayat-ayat Allah dll. Dalam keadaan seperti itulah Allah mengutus nabi Isa AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar